Ingin menjadi anak yang cerdas
pada tahun 1979 merupahkan tahun yang penuh tantangan didaerah yang baru diinjili di wilayah pedalaman,khususnya didaerah
bomela,pada umumnya masih kafir belum mengenal Allah yang menjadikan manusia,namun semua insan manusia masih hidup ketergantungan
dengan dunia kekafiran( IBLIS ),dengan kesadaran yang tinggi memberikan satu konsekwensi hidup yang sesungguhnya membutuhkan
bantuan dari orang lain.
ketiga Tuhan telah menghadirkan seorang hamba Tuhan dan seorang tenaga kesehatan didaerah bomela,sesungguhnya memberikan
sinar kuasa Allah hadir bersama mereka untuk memberitakan Injil kristus kepada orang-orang yang belum mengenal kerajaan Allah.
dengan maksud bahwa semua umat manusia perlu di rubah melalui kebenaran kasih Tuhan,oleh karena itu pada saat itu beberapa
penginjil sedang melayani di beberapa kampung disamping itu juga pelayanan kesehatan juga sedang berlangsung " pada saat
itu seorang anak kecil umur kira-kira 12 Tahun datang kepada Zuster Marry Van moolenbroek untuk bertanya " namun bahasa
Indonesia belum tahu yang tahu hanya kata belajar dan sekolah,anak ini dengan berani menanyakan tentang sekolah " Zuster
belajar " sebanyak 2 kali suster kasih buku namun belum mengerti juga sehingga berikan pensil untuk meulis maka mengertilah
maksud anak ini bahwa dia ingin belajar ".
disitulah seorang anak kecil mulai di ajari meulis membaca dan menghafal sehingga terjadilah hubungan antara anak dan
zuster sendiri untuk memberikan informasi tentang pengetahunan secara terus -menerus sehingga dapat mengerti maksud pendidikan
dengan baik.
namun dalam hati Zuster terpukul karena seorang anak kecil tidak tahu bahasa Indonesia tapi dia ingin tahu seperti kita
yang tahu dari sinilah Zuster mengambil keputusan untuk membiayai anak-anak ke sekolah SMP- Peguruan tinggi
kemudian anak yang berani bertanya kepada Zuster adalah : Manase balyo yang saat ini menyelesasikan pendidikan dan menjadi
pegawai negri ( PN ) di Kabupaten Yahukimo
from : Neddy Yare
YKPM Papua
|